Hubungan Keimanan dan Ketaqwaan - Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah
tauhid dibagi menjadi dua, yaitun tauhid teoritis dan tauhid praktis. Tauhid
teoritis adalah yang membahas tentang keesaan zat, sifat dan perbuatan tuhan.
Pembahasan keesaan zat, sifat dan perbuatan tuhan berkaitan dengan kepercayaan,
pengetahuan, persepsi, dan pemikiran atau konsep tentang tuhan. Konsekuensi
logis tauhid teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah
satu-satunya wujud mutlak, yang menjadi sumber semua wujud.
Adapun tauhid praktis yang disebut dengan tauhid ibadah,
berhubungan dengan am
al ibadah manusia. Tauhid praktis merupakan penerapan dari
tauhid teoritis. Kalimat lailaha illallah
(tiada tuhan selain Allah) lebih menekankan pengertian tauhid praktis
(tauhid ibadah). Tauhid ibadah adalah ketaatan hanya kepada Allah. Dengan kata
lain tidak ada yang disembah selain Allah, atau yang disembah hanyalah Allah
semata dan menjadikannya tempat tumpuan hati dan tujuan segala gerak dan
langkah.
Selama ini pemahaman tentang tauhid hanyalah dalam
pengertian beriman kepada Allah, tuhan yang maha esa. Tanpa mengucapkan dengan
lisan serta tanpa mengamalkan dengan perbuatan, tidak dapat dikatakan seorang
yang sudah bertauhid secara sempurna. Dalam pandangan Islam, yang dimaksud
dengan tauhid sempurna adalah tauhid yang tercermin dalam ibadah dan dalam
perbuatan praktis kehidupan manusia sehari-hari. Dengan kata lain harus ada
kesatuan dan keharmonisan tauhid teoritis dan tauhid praktis dalam diri dan
dalam kehidupan sehari-hari secara murni dan konsekuen.
Labels:
islam
Thanks for reading Hubungan Keimanan dan Ketaqwaan. Please share...!
0 Komentar untuk "Hubungan Keimanan dan Ketaqwaan"