Sebab-sebab Timbunya Cinta dan Jatuh Cinta - Hampir setiap pemuda (laki-laki atau wanita) mempunyai dua tujuan utama, pertama, menemukan jenis pekerjaan yang sesuai, dan kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga (keluarga). Hal ini tidak selalu harus muncul dalam aturan tertentu, tetapi perlu dicatat bahwa seorang remaja akan mengalami jatuh cinta di dalam masa kehidupannya setelah mencapai belasan tahun.
Ilustrasi |
Mulai saat itu laki-laki atau wanita berangan-angan untuk menemukan pasangan hidup yang ideal. Hal ini tentu saja merupakan tugas yang berat. Gejala perilaku setiap orang jatuh cinta tidak selalu sama dan mungkin seorang remaja telah mempelajari peran seksual lebih baik dibandingkan remaja lain, dan sebaliknya terdapat remaja yang belum mengetahu peran seksual yang sebenarnya.
Saat ini para ilmuan mengetahui rasa suka adalah reaksi kimia otak. Rasa suka menghasilkan zat kimia di otak, namanya Dopamine dan zat Neropinephrine. Misalnya, Jika kalian tegila-gila bermain bola, maka permainan bola menyebabkan tubuh membuat zat Dopamine di otak.
Penemuan ini sedikit melegakan para ilmuan. Penemuan itu, berarti rasa suka yang dapat diatur oleh manusia. Maksudnya ketika kita marah, kita dapat memerintahkan otak kita agar kita berhenti marah. Dan ketika kita sangat menyukai seseorang, kita bisa menyampaikan ke otak ‘jangan mikirin dya terus! Cari kesibukan aja’ maka tubuh berhenti membuat zat Dopamine dan kita bisa berhenti untuk tidak memikirkan orang yang kita sukai.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada saat masih bayi, cinta sudah dirasakan. Namun berbeda bentuk dengan cinta pada orang dewasa. Ini yang membuat orang berkesimpulan bahwa cinta sudah ada dalam gen manusia. Merupakan hal alamiah seseorang memiliki cinta. Cinta yang dialami seseorang pada saat dewasa diketahui tergantung pada tipe kelekatan yang dimiliki saat orang itu masih kecil.
Bayi akan memiliki kelekatan aman (secure) pada ibunya jika mendapat afeksi yang dalam dan dibiarkan independen. Pada saat dewasa, mereka akan merasa aman dengan keintiman dan mampu untuk percaya dan bergantung pada orang lain. Bayi yang memiliki kelekatan ambivalen (disebabkan karena dibiarkan tergantung pada ibu, mengalami takut dikendalikan atau dikerasi), maka ketika dewasa, mereka akan mudah jatuh cinta, sangat khawatir diabaikan, dan ingin mencari kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan orang lain. Adapun bayi yang memiliki kelekatan menghindar karena banyak diabaikan secara emosional, pada saat dewasa akan merasa kurang nyaman dengan hubungan yang intim dan dekat, serta sulit bergantung pada orang lain.
Labels:
Psikologi umum
Thanks for reading Sebab-sebab Timbunya Cinta dan Jatuh Cinta. Please share...!
0 Komentar untuk "Sebab-sebab Timbunya Cinta dan Jatuh Cinta"