Jamur berkembang biak dengan
spora yang dihasilkan secara aseksual atau seksual. Hifa yang khusus sebagai
penghasil spora menghasilkan spora haploid (kromosom tidak berpasangan). Jika
kondisi lingkungan memungkinkan, jamur menghasilkan banyak spora secara
aseksual. Spora terbawa angin atau air, mendarat di tempat yang lembap,
kemudian berkecambah. Miselium membentuk suatu badan penghasil spora yang
bersifat haploid.
Reproduksi seksual terjadi ketika
ada perubahan lingkungan. Ada duatahapan reproduksi seksual, yaitu plasmogami
dan kariogami. Plasmogamiadalah penyatuan sitoplasma dua miselia yang
berdekatan. Plasmogami akanmenghasilkan suatu tahap dikariotik (n+n) karena
nukleus haploid darimasing-masing induk membentuk pasangan, tetapi tidak
menyatu. Kariogamiadalah penyatuan dua inti haploid, menghasilkan inti diploid
(kromosomberpasang-pasangan). Sel diploid mengalami pembelahan meiosis langsung.Siklus
hidup pada sebagian besar jamur meliputi tiga fase, yaitu haploid (n),dikariotik
(n + n), dan diploid (2n). Perkembangbiakan secara seksualmerupakan salah satu
ciri yang dijadikan dasar klasifikasi jamur.
Thanks for info
BalasHapus