Psikoanalisa merupakan suatu metode
penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Psikoanalisa jelas
terkait dengan tradisi jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah entitas yang
aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Selain itu, psikoanalisis tidak
lahir dari penelitian akademis, sebagaimana sistem-sistem lain, namun merupakan
produk konsekuensi terapan praktik klinis. Penyusunan obeservasi yang dilakukan
freud bertujuan untuk menyusun berbagai pendekatan-pendekatan terapi yang
sangat dibutuhkan. Formulasi-formulasi inilah yang diperluas ke teori
psikodinamika perkembangan kepribadian yang bergantung pada pengurangan
ketegangan.
Psikoanalisis merupakan psikologi
ketidaksadaran. Perhatiannya teruju kearah bidang motivasi, emosi, konflik,
simpton-simpton neurotik, mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis
dahulu lahir bukan dari psikologi melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran
bidang sakit jiwa. Tokoh utama psikoanalisa ialah Sigmund Freud. Pada mulanya
Freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab
gangguan jiwa. Manusia pada hakekatnya bersifat biologis, dilahirkan dengan
dorongan-dorongan instingtif, dan perilaku merupakan fungsi mereaksi secara
mendalam terhadap dorongan-dorongan tersebut. Manusia bersifat tidak rasional,
tidak sosial, dan destruktif terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Konsep
Freud yang anti rasionalisme menekankan motivasi tidak sadar, konflik, dan
simbolisme sebagai konsep primer. Manusia pada hakekatnya bersifat biologis,
dilahirkan dengan dorongan-dorongan instingtif, dan perilaku merupakan fungsi
mereaksi secara mendalan terhadap dorongan-dorongan itu. Manusia bersifat tidak
rasional dan tidak sosial, dan destruktif terhadap dirinya dan orang lain.
Energi psikis yang paling dasar disebut libido yang bersumber dari dorongan
seksual yang terarah kepada pencapaian kesenangan.
Dalam membantu menyembuhkan
masalah-masalah mental freud menggunakan prosedur yang inovatif yang dinamakan
psikoanalisis. Penggunaan psikoanalisis memerlukan interaksi verbal yang cukup
lama dengan pasien untuk menggali pribadinya yang lebih dalam. Banyak buku yang
telah di tulis freud, dan dari teori freud ini memiliki beberapa kelemahan
terutama dalam hal-hal berikut :
- Ketidaksadaran
(uniconsciousness) amat berpengaruh terhadap prilaku manusia. Pendapat ini
menunjukan bahwa manusia menjadi budak dirinya sendiri.
- Pengalaman
masa kecil sangat menentukan atau berpengaruh terhadap kepribadian masa
dewasa. Ini menunjukan bahwa manusia dipandang tidak berdaya untuk
mengubah nasibnya sendiri.
- Kepribadian manusia terbentuk berdasarkan cara-cara yang ditempuh untuk mengatasi dorongan-dorongan seksualnya. Ini menunjukan bahwa dorongan yang lain dari individu kurang diperhatikan.
Menurut
Freud kepribadian menyangkut tiga hal yaitu:
1. Struktur Kepribadian
Semua teori kepribadian menyepakti
bahwa manusia, seperti binatang lain, dilahirkan dengan sejumlah insting dan
motifasi. Insting yang paling dasar ialah tangisan. Ketika lahir tentunya
kekuatan motifasi dalam diri tentunya belum dipengaruhi oleh dunia
luar.kekuatan ini bersifat mendasar dan individual.
Frued membagi struktur kepribadian
kedalam tiga komponen, yaitu id, ego, dan superego. Prilaku seseorang merupakan
hasil dari interaksi antara ketiga komponen tersebut.
- Id
(Das Es)
Id berisikan motifasi dan energy
positif dasar, yang sering disebut insting atau stimulus. Id berorientasi pada
prinsip kesenangan (pleasure principle) atau prinsip reduksi ketegangan, yang
merupak sumber dari dorongan-dorongan biologis (makan, minum, tidur, dll)
Prinsip kesenangan merujuk pada pencapaian kepuasan yang segera, dan id
orientasinya bersifat fantasi (maya). Untuk memperoleh kesengan id menempuh dua
cara yaitu melalui reflex dan proses primer, proses primer yaitu dalam
mengurangi ketegangan dengan berkhayal.
2. Ego (Das Ich)
Peran utama dari ego adalah sebagai
mediator (perantara) atau yang menjembatani anatar id dengan kondisi lingkungan atau dunia luar dan berorintasi pada prinsip realita
(reality principle). Dalam mencapai kepuasan ego berdasar pada proses sekunder
yaitu berfikir realistic dan berfikir rasional. Dalam proses disebelumnya yaitu
proses primer hanya membawanya pada suatu titik, dimana ia mendapat gambaran
dari benda yang akan memuaskan keinginannya, langkah selanjutnya adalah
mewujudkan apa yang ada di das es dan langkah ini melalui proses sekunder.
Dalam upaya memuaskan dorongan, ego sering bersifat prakmatis, kurang
memperhatikan nilai/norma, atau bersifat hedonis.
Hal yang perlu diperhatikan dari ego adalah :
- Ego
merupakan bagian dari id yang kehadirannya bertugas untuk memuaskan
kebutuhan id.
- Seluruh
energy (daya) ego berasal dari id
- Peran
utama memenuhi kebutuhan id dan lingkungan sekitar
- Ego
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan individu dan pengembanbiakannya.
3. Super Ego (Das Uber Ich)
Super ego merupak cabang dari moril
atau keadilan dari kepridadian, yang mewakili alam ideal daripada alam nyata
serta menuju kearah yang sempurna yang merupakan komponen kepribadian terkait
dengan sytandar atau norma masyarakat mengenai baik dan buruk, benar dan salah.
Dengan terbentukny super ego berarti pada diri individu telah terbentuk
kemampuan untuk mengontrl dirinya sendiri (self control) menggantikan control
dari orang tua (out control). Fungsi super ego adalah sebagai berikut :
- Merintangi
dorongan-dorongan id, terutama dorongan seksual dan agresif
- Mendorong
ego untuk mengantikan tujuan-tujuan relistik dengan tujuan-tujuan
moralistic.
- Mengejar
kesempurnaan. (perfection)
Labels:
bimbingan Konseling,
mata kuliah,
pendidikan
Thanks for reading Pengertian Psikoanalisa Konseling. Please share...!
Materinya sangat membantu, tapi sayang agak kurang lengkap :)
BalasHapusijin copas ya ...
Siip gan terima kasih atas masukannya, dan sebenarnya artikel masih ada kelanjutannya ^_^
BalasHapus