1.
Colony Counter
Alat ini berguna
untuk mempermudah perhitungan koloni pada bakteri yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.
Cara kerja Colony counter
a. Siapkan media yang akan dihitung,
misalkan bakteri dalam cawan petri.
b. Sambungkan colony counter terhadap
aliran listrik
c. Tekan tombol on untuk menyalakan colony
counter
d. Letakkan media diatas skala/kuadran
e. Penghitungan dilihat dari lup sebagai
media pandang
f. Menghitung dilakukan dengan menekan
tombol hitung secara, sehingga secara
otomatis kita tidak perlu mengingat berapa
jumlah colony media
g.
Setelah selesai menghitung tekan tombol erset untuk meriset kembali ke
nol
colony counter
h. Setelah selesai menghitung tekan tombol
off untuk mematikan.
2. Inkubator
Inkubator memiliki
fungsi yang sama dengan water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa
mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu
stabil dan konstan.
Cara Penggunaan Inkubator :
a.
Inkubator memiliki fungsi
yang sama dengan water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa
mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu
stabil dan konstan.Cara Penggunaan Inkubator.
b.
Hidupkan Inkubator dengan
menekan power pada posisi ON.
c.
Set Temperatur sesuai
dengan keinginan kalian.
d.
Letakkan Termometer Pada
Inkubator Untuk mengetahui kestabilan suhu incubator.
e.
Biarkan selama satu hari.
f.
Jika temperature sudah
stabil berarti Inkubator sudah siap digunakan.
3.
Laminar Flow
Fungsinya biasanya
digunakan untuk kultur jaringan yaitu Untuk menanam eksplan ke dalam botol
dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi
dengan blower dan lampu UV.
Cara
Penggunaan Laminar Flow
a.
Tekan Power pada posisi ON
b.
Hidupkan UV dengan menekan
tombol lampu UV pada posisi ON selama 1-2 jam.
c.
Matikan lampu UV dengan
menekan tombol pada posisi OFF.
d.
Hidupkan Blower (Kipas
Anging) dan lampu biasa dengan menekan tombol pada posisi ON.
e.
Setelah selesai menggunakan
laminar flow, kembalikan semua tombol pada posisi OFF.
4. Centrifuge
Centrifuge adalah
alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih
berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling
sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga
cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
Cara
Penggunaan Centrifuge
a.
Persiapkan larutan yang
akan dimurnikan atau dipisahkan
b.
Sambungkan centrifuge pada
aliran arus listrik
c.
Nyalakan centrifuge
d.
Buka penutup centrifuge
dengan tekan tombol open.
e.
Masukan larutan ke dalam
gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan
pada setiap tabung haruslah sama ukurannya
f.
Masukkan tiap tabung ke
dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas
tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung
harus diletakkan secara
bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak perlu
dilakukan jika semua lubang
pada centrifuge terisi penuh oleh tabung larutan yang
akan dimurnikan
g.
Tutup kembali penutup
centrifuge
h.
Set atau atur waktu yang
diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi
putaran (Rpm) yang diinginkan
i.
Tekan tombol on untuk
memulai memurnikan larutan
j.
Setelah pemurnian selesai,
tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam
tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya
secara berseling
berlawanan pula.
5. Waterbath
Waterbath merupakan
alat yang fungsi utamanya adalah untuk menciptakan suhu yang konstan dan
digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi, perbedaannya dengan
Inkubator adalah waterbath menggunkan medium air untuk menciptakan suhu yang
konstan.
Cara
Penggunaan Waterbath :
a.
Air dimasukkan ke dalam
bejana.
b.
Hidupkan water bath dengn
menekan tombol ON.
c.
Atur Suhu yang diinginkan
dan atur juga kecepatannya.
d.
Masukkan benda yang akan
dipanaskan ke dalam air (untuk tangas air) letakkan benda pada salah satu
lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap
ditutup.
6. Autoclave
Fungsinya untuk
membunuh kuman atau bakteri yang terdapat pada bahan atau alat yang pada
umumnya terbuat dari logam, plastic, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan)
dalam keadaan terbungkus maupun tidak.
Cara
Penggunaan Autoclave
a.
Sebelum melakukan
sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air
hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
b.
Masukkan peralatan
dan bahan. Jika
mensterilisasi botol beretutup
ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
c.
Tutup autoklaf dengan rapat
lalu kencangkan baut pengaman agar
tidak ada uap yang keluar dari
bibir autoklaf. Klep
pengaman jangan dikencangkan
terlebih dahulu.
d.
Nyalakan autoklaf,
diatur timer dengan
waktu minimal 15
menit pada suhu 121oC.
e.
Tunggu samapai air mendidih
sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak
keluar dari klep
pengaman. Kemudian klep
pengaman ditutup (dikencangkan)
dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm.
f.
Jika alarm
tanda selesai berbunyi,
maka tunggu tekanan
dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan
udara di lingkungan
(jarum pada preisure gauge menunjuk
ke angka nol).
Kemudian klep-klep pengaman
dibuka dan keluarkan isi autoklaf
dengan hati-hati.
7. Timbangan Analitik
Neraca yang
digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala
kecil/mikro (biasanya hingga 4 desimal 0,0001 gram).
Cara
Penggunaan Timbangan Analitik
a.
Bersihkan bagian dalam
timbangan dengan kuas kecil.
b.
Pastikan dalam meletakkan
timbangan analitik di meja yang rata.
c.
Tancapkan kabel steker, dan
nyalakan dengan menekan tombol ON.
d.
Timbang wadah/tempat.
e.
Tekan Tombol zero,
selanjutnya masukkan bahan yang akan ditimbang.
f.
Baca berat bahan.
g.
Setelah selesai, stabilkan
timbangan, matikan dan cabut steker.
8. Oven
Fungsinya yaitu
digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun
pelarut organic.
Cara
Penggunaan Oven
a.
Masukkan alat yang akan
disterilisasi.
b.
Susun rapi seperti yang
tertera pada buku manual.
c.
Hidupkan oven dengan
menekan power pada posisi ON.
d.
Set Temperatur sesuai
dengan keinginan dengan menkan tombol set sambil memutar tombol ON/OFF.
e.
Mtikan oven setelah
digunkan dengan menekan tombol OFF.
9. Lemari Asam (Fume Hood)
Sebagai tempat
melakukan reaksi kimia yang menghasilkan gas/uap/kabut, dan tempat untuk
penggunaan bahan kimia yang mudah menguap (asam, oksidator kuat).
Cara
Penggunaan Lemari Asam (Fume Hood)
a.
Pastikan Fume Hood siap
untuk digunakan. Switch On pada panel listrik
yang berada disamping atau belakang Fume Hood
b.
Switch Blower dan Switch Lampu dalam keadaan
On pada panel switch
dibagian depan
c.
Pintu terbuka dengan jarak
10 – 20 cm dari permukaan meja kerja.
d.
Selain untuk menambah hisapan
uap kimia juga berguna untuk
melindungi User dari uap kimia. Jangan biarkan pintu
tertutup ketika blower
sedang menyala karena kaca akan pecah. Sisakan +/- 5 cm .
e.
Berikan jarak untuk setiap
peralatan yang berada di dalam ruang kerja.
f.
Berikan jarak antara tempat
berdiri dengan Fume Hood pada saat
bekerja.
g.
Jangan biarkan Meja Kerja
terlalu penuh dengan peralatan yang tidak
dibutuhkan.
h.
Lingkungan sekitar Fume
hood jangan terlalu banyak barang dan
aktivitas pekerja
i.
Jangan memasukan kepala ke
dalam ruang kerja Fume Hood
j.
Bersihkan tumpahan bahan
kimia secepatnya.
k.
Jangan merubah posisi Fume
Hood, karena merubah posisi Ducting.
l.
Jangan menyimpan bahan
kimia diatas meja kerja, tanpa
menggunakan
alas karena akan menyebabkan korosi pada meja kerja.
m.
Selesai bekerja biarkan
Blower menyala +/- 15 menit agar semua uap
terhisap keluar
n.
Jika lemari asam terletak dalam ruangan yang
kecil, dianjurkan untuk
membuka pintu atau jendela ruangan agar Blower dapat
menghisap
udara dengan mudah.
Labels:
Biologi,
mata kuliah,
Teknik Labaratorium
Thanks for reading Alat-alat Laboratorium. Please share...!
0 Komentar untuk "Alat-alat Laboratorium"